JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua memastikan kesiapan untuk menjadi perwakilan Indonesia dalam pertemuan bilateral dengan Papua Nugini (PNG) yang dijadwalkan berlangsung Oktober 2025 di Wewak. Forum tahunan Border Liaison Officer Meeting (BLOM) kali ini akan dipimpin oleh PNG sebagai tuan rumah.
Penjabat Sekretaris Daerah Papua, Suzana Wanggai, mengatakan pertemuan tersebut akan menjadi ruang strategis untuk menyampaikan berbagai aspirasi masyarakat perbatasan. Isu yang diangkat meliputi lalu lintas penduduk, persoalan kewarganegaraan, hingga maraknya perdagangan ilegal dan penyelundupan barang.
“Fokus utama BLOM adalah memperkuat kerja sama lintas batas yang memberikan manfaat nyata bagi warga. Topik yang akan dibahas mencakup ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan agar hubungan kedua negara semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat di perbatasan,” ujarnya.
Suzana menjelaskan, sejumlah kerja sama yang telah berjalan akan diperkuat. Di sektor pendidikan, PNG meminta dukungan tenaga pengajar Bahasa Indonesia. Sementara di bidang kesehatan, fasilitas medis PNG tengah menjajaki kolaborasi dengan laboratorium di Papua karena aksesnya lebih cepat dan dekat dibandingkan ke pusat layanan kesehatan mereka.
Lebih jauh, Suzana menekankan bahwa dinamika perbatasan tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga memiliki nilai strategis untuk pembangunan daerah. “Kerja sama ini berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus mempererat hubungan kedua negara,” tambahnya.
Selain BLOM, rangkaian pembahasan perbatasan akan dilanjutkan dalam forum tingkat tinggi Joint Border Committee (JBC) hingga ke pertemuan kepala pemerintahan. Dengan begitu, isu-isu masyarakat di wilayah perbatasan dapat dibawa hingga ke meja Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Papua Nugini. ***














