Mimika Menuju Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi

Dimulai Dari HUT Mimika ke-29 Tahun

banner 120x600

MPN – MIMIKA. Kabupaten Mimika telah memasuki usia ke 29 tahun dan di usia matang ini, Kanupaten Mimika menuju transformasi digital dan reformasi birokrasi.

Hal ini disampaikan Bupati Mimika, Johanes Rettob dalam sambutan peringatan HUT Kabupaten Mimika ke 29 di Kantor Pusat Pemerintahan, Rabu (8/10) 2025.

Dengan tema, ” Transformasi digital dan reformasi birokrasi sebagai fondasi utama menuju Mimika Smart City”, semua sistem harus dikelola dengan prinsip keterbukaan, efisiensi, integritas, dan penuh inovasi.

“Kita ingin agar seluruh pelayanan publik di Kabupaten Mimika menjadi mudah, cepat, transparan, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, baik yang tinggal di pusat kota, ke pesisir, maupun wilayah pedalaman. Bahkan semua pelayanan-pelayanan di Mimika, kita harapkan semua gratis,“ terang Bupati.

Guna mewujudkan mimpi besar ini, terang Bupati Rettob, Pemerintah Kabupaten Mimika akan terus mengembangkan berbagai inisiatif strategis, antara lain digitalisasi pelayanan administrasi publik melalui sistem informasi online. Diantaranya seperti perizinan terpadu, administrasi kependudukan, dan pelayanan kesehatan serta penerapan E-Government dan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) di semua OPD.

Selain itu, ada juga pengembangan Mimika Command Center dan Mimika Center sebagai pusat kendali informasi data dan respon cepat layanan masyarakat, tempat pengaduan masyarakat dengan berbasis WA atau aplikasi.

“Masyarakat bisa melaporkan semua keluhan mereka di pemerintah. Dan pemerintah melalui OPD-OPD, juga langsung harus menindaklanjuti. Apabila masih tanda merah dalam lima hari berarti OPD-nya tidak tindak lanjuti. Dan Bupati dan Wakil tinggal lihat di HP,“ jelasnya.

Bupati menambahkan, terkait reformasi birokrasi dengan mendorong aparatur sipil negara lebih profesional, adaptif, bersih, dan melayani.

“Saat ini bukan sekedar program, tetapi kita berusaha untuk memberikan komitmen nyata untuk menghadirkan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat,” katanya.

Bupati John mengatakan, transformasi menuju Smart City ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi perlu dukungan dan kolaborasi semua pihak mulai DPRK, aparat keamanan, TNI/Polri, yudikatif, swasta, lembaga adat, tokoh masyarakat, generasi muda, dan seluruh warga Mimika.

“Mari kita jadikan momen ulang tahun ini sebagai tolak untuk memperkuat semangat gotong royong dalam membangun daerah, menjaga kedamaian, persatuan, dan toleransi, dan bersama-sama menjadi agen perubahan untuk Mimika yang lebih baik,”ujarnya.

Dikatakan, bahwa perayaan kali ini diwajibkan seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat agar sebagai wujud keberagaman dari berbagai suku dan bangsa.

“Kita mau menunjukkan bahwa Kabupaten Mimika ini berbeda-beda suku, bangsa, agama, bahasa, tetapi kita ini tetap satu di dalam Mimika Rumah Kita dengan semangat Eme Neme Yauware,” pungkasnya.

Penulis: Hadmarus wakaEditor: Sam nussy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *