60 Paket Pekerjaan di Mimika ‘Gagal’ Tender

LPBJ Mimika Soroti Kesiapan OPD

Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) Kabupaten Mimika, Bambang Wijiwijaksono. (Foto: MPN.doc)
banner 120x600

MPN – MIMIKA. Sedikitnya ada sebanyak 60 paket pekerjaan di Kabupaten Mimika yang dinyatakan ‘gagal‘ tender, sehingga hal ini membuat bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemda Mimika menanyakan kondisi ini.

Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) Kabupaten Mimika, Bambang Wijiwijaksono mengungkapkan bahwa, kegagalan ini tenytu lebih disebabkan oleh waktu pengerjaan yang tidak memungkinkan untuk diselesaikan hingga akhir tahun.

“Untuk pengerjaannya tidak akan selesai sampai akhir tahun, itu sebatas waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah daerah. Sehingga mau tidak mau, kita memberikan masukan ke PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) pada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kalau bisa nggak usah dilelang sekalian, dibatalkan,” ujarnya kepada wartawan diruang kerjanya, Selasa (4/11) 2025.

Bambang menjelaskan bahwa, kegagalan tender ini tidak hanya terjadi di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tetapi juga di OPD lainnya. Salah satu penyebabnya, menurut Bambang adalah karena kondisi cuaca yang tidak stabil, sehingga banyak pekerjaan yang terlambat.

“Tender dan seleksi tidak hanya di PUPR saja, cuma memang sebagian besar. Karena kita tahu kemarin situasi di dinas tersebut, sehingga banyak pekerjaan yang memang terlambat,” jelasnya.

Saat ini, sebagian besar pekerjaan yang sedang berjalan adalah jasa konsultan untuk persiapan tahun depan. Bambang menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar pelaksanaan pekerjaan di tahun depan dapat berjalan lebih baik.

“Tahun depan itu kurang lebih ada antara 10-11 paket. Kalau umpama fisiknya tahun depan memang perencanaannya idealnya memang harus sekarang. Sehingga persiapannya matang dan kita kerjakan,” tambahnya.

LPBJ berharap OPD dapat mempersiapkan diri lebih dini dan memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan fisik. Hal ini akan membantu mempercepat proses tender.

“Kita memang berharap, OPD persiapannya bisa lebih dini lagi. Bisa memprediksi kalau untuk pekerjaan fisik itu, kira-kira berapa waktu dan berapa hari yang harus dilaksanakan. Mereka sudah bisa menghitung, sehingga proses tendernya bisa lebih syukur-syukur kalau ada tender dini,” pungkasnya.

Penulis: PutriEditor: sam wanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *