MPN – MIMIKA. Kepala Puskesmas Pasar Sentral – Distri Mimika Baru, Kabupaten Mimika – Papua Tengah, Pina Lambi SKM., M.K.M mengungkapkan kasus penyakit Malaria sepanjang tahun 2025 masih terus naik – turun.
Kondisi turun – naiknya itu telah berlangsung dari bulan ke bulan. Diantaranya seperti di bulan Januari itu tercatat sebanyak 717 kasus, Februari 1.657, Maret 1.332. April 1.024, Mei 1.120, Juni 1.224, Juli 1.426, Agustus 1.818 dan September 1.841. Kasus penyakit Malaria untuk bulan Oktober ini masih dalam proses analisasnya
Kasus Malaria yang cenderungnaik itu lebih diakibatkan karena faktor tumpukan sampah di pinggir rumah warga sering tidak dibersihkan, tersumbatnya parit-parit yang sering menimbulkan populasi dan menjadi sarang Nyamuk, sehingga Warga sangat mudah terkena malaria. Bukan itu saja karena kadang juga karena banyak pasien kalau datang berobat tidak menyelesaikan obat yang diberikan secara tuntas, atau minum obat tidak secara teratur,sehingga penyakit itu mudah kembali.
“Kami sudah melaksanakan program pemberantasan penyakit malaria sejak tahun 2023, dan dari Puskesmas menerjunkan langsung lima kelompok tenaga kesehatan di wilayah ini untuk mengatasi penyakit itu,” tutur Pina Lambi.

Bahkan tenaga kesehatan datang ke tiap-tiap rumah warga untuk membagi kelambu sekaligus melakukan pemeriksaan Malaria di tempat, jika kedapata Positif Malaria maka warga akan langsung dikasih obat untuk diminum. Para tenaga kesehatan itu juga memberikan edukasi, terutama tentang tata cara rutin minum obat ketika positif malaria. termasuk para petugas juga diminta untuk selalu menelpon, demi mengingatkan pasien agar jangan lupa rutin minum obat.
Puskesmas Pasar Sentral, lanjutnya, juga mensiagakan beberapa Pos Kesehatan yang dibantu Kelurahan seperti Kelurahan Sempan dan Kelurahan Inuga. Maksudnya demi membantu penanggulangan dan penurunan Penyakit Malaria ini
Pina Lambi juga berharap agar Pemerintah berkenan mempertimbangkan membangun kembali Puskesmas Pasar Sentral di lokasi lain, karena wilayah ini terlalu sempit. Alasannya, selain lingkungannya sempat dan kapasitas ruangan yang dimiliki juga sempat, dan setiap hari juga ada banyak Pasien yang datang berobat.
“Kita punya tempat parkiran didepan saja sempit, jika banyak pasien yang datang berobat. Parkiran untuk kendaraan roda empat dan roda dua sangat sempit,” ujar Pina Lambi.














