MPN – MIMIKA. Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAN I berjalan aman tanpa ada gangguan dari pihak-pihak yang mengklaim masalah tanah, bahkan Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun sudah bertemu Ibu Albina untuk tidak boleh mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
“Ibu Albina itu mengklaim bahwa, tanah di SMAN I miliknya dan belum pernah dibayar. Kepala Kampung minta tidak boleh ganggu kegiatan belajar mengajar anak-anak, apalagi anak kelas tiga ada ujian dan Ibu itu telah bersedia untuk tidak menggangu lagi. Ada isu akan ada demo besar-besaran, itu tidak benar,” kata Norman.
Norman Ditubun mengakui, memang sudah ada pemalangan dari hari sebelumnya tapi dirinya tidak tahu dan tidak mendapat laporan dari pihak sekolah. “Saya baru terima perintah Ibu Kepala Distrik untuk amankan, termasuk agar tidak boleh lagi ada aksi hari ini. Norman pun telah menjalankan perintah itu dengan bertemu Ibu Albina, agar tidak ada aksi lagi dan jangan palang lagi supaya belajar mengajar tetap bisa jalan seperti biasa.
Ini perintah Kepala Distrik Wania kepada Kepala Kampung Nawaripi, terkait situasi pagar SMAN 1 Mimika yang digembok oleh pihak yang mengklaim lahan milik mereka. Perintahnya adalah agar dilakukan (1) . Koordinasi dengan pihak sekolah dan keamanan sekolah besok pagi, memastikan akses siswa aman dan tertib. (2). Pastikan tidak ada potensi kerumunan, provokasi, atau tindakan sepihak dari warga. Jaga suasana tetap kondusif. (3). Lakukan pemantauan situasi di sekitar area sekolah dan laporkan jika ada perubahan atau eskalasi. (4). Semua langkah harus persuasif dan damai, tanpa konfrontasi.
“Kita akan tunggu proses hukum dan koordinasi pemerintah. Keselamatan siswa adalah prioritas. Terima kasih atas kerja sama dan kewaspadaannya,” demikian jelas Kakam Norman.
Dengan menjalankan perintah ini, terang nya, hari ini dirinya telah ke SMAN I dan bertemu pihak yang mengklaim tanah ini dan tidak ada lagi aksi pemalangan dan siswa kelas tiga yang mempersiapkan ujian sudah jalan baik. Segala urusan selanjutnya akan diselesaikan, Ibu Albina dan rekan-rekannya dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan.














