MPN – NABIRE. Pasca banjir besar yang melanda Kampung Sima, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Kamis (9/10) lalu. Wakil Ketua IV DPR Papua Tengah, John NR Gobai turun langsung meninjau kondisi warga di lokasi bekas banjir dan masih dipenuhi lumpur. Dalam kunjungannya, John Gobai berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan adanya langkah cepat dalam penanganan dampak banjir yang merendam 36 rumah warga, satu sekolah dasar, dan dua gereja itu.
Banjir besar melanda Kampung Sima pada 9 Oktober 2025 itu diakui warga terjadi akibat luapan air dari daerah sekitar. Genangan air bercampur lumpur masih menutupi sebagian besar wilayah hingga, Minggu (12/10). Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga terhenti dan sejumlah fasilitas umum rusak.
Kunjungan John NR Gobai disambut Ketua Bamuskamp Sima, Yorampiet Henawi beserta warga Suku Yerisiam Gua. Dalam kesempatan itu, John juga menyerahkan bantuan bahan makanan (bama) bagi warga terdampak.
Peristiwa banjir di Kampung Sima ini, juga diakibatkan oleh beroperasinya perusahaan — Kampung Sima juga merupakan salah satu wilayah pesisir yang juga menjadi area konsesi perkebunan sawit.
Menurut penjelasan John NR Gobai, banjir disebabkan oleh meluapnya aliran air dari daerah sekitar yang belum memiliki sistem drainase memadai. Ia menilai bahwa, tata kelola wilayah termasuk kawasan konsesi sawit di sekitar Sima, Wanggar, dan Yaro, perlu ditata ulang agar tidak memperparah risiko banjir di masa depan.
John menyampaikan bahwa, ia telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Tengah untuk meninjau titik-titik rawan banjir dan menyiapkan langkah teknis penanganan.
Selain itu, ia juga berkoordinasi dengan PT Nabire Baru agar segera mengerahkan alat berat ekskavator guna menutup aliran air yang meluap ke permukiman serta mempercepat pembuatan drainase. Untuk Kampung Wanggar Pantai, alat berat dari perusahaan sudah mulai melakukan normalisasi aliran air.
“Banjir ini bukan untuk saling menyalahkan. Kita butuh sinergi semua pihak, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat agar ada penanganan cepat. Rakyat butuh tindakan nyata, bukan saling tolak-menolak tanggung jawab,” tegas John.
Ia juga meminta Bupati Nabire segera menetapkan status tanggap darurat, agar penanganan dapat didukung oleh Pemerintah Provinsi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Untuk membangun daerah dan melayani masyarakat, jangan ada perasaan yang mengorbankan rakyat,” tambahnya.
John mengusulkan agar di wilayah Sima dibangun danau buatan atau kolam penampung air, yang dapat menampung luapan air saat curah hujan tinggi. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi risiko banjir berulang di tahun-tahun mendatang.
Ketua Bamuskamp Sima, Yorampiet Henawi mengucapkan terima kasih atas kepedulian John NR Gobai yang datang langsung meninjau kondisi warga.
“Kami butuh wakil rakyat yang sigap dan mau mendengar kami. Banjir ini sudah terjadi sejak 2019 dan belum pernah ada penanganan serius. Semoga kunjungan ini membawa solusi nyata bagi kami,” ujar Yorampiet.
Kunjungan ini menandai kepedulian langsung DPR Papua Tengah terhadap masyarakat di wilayah terdampak bencana. Meski lumpur masih menutupi sebagian besar jalan dan rumah warga, semangat gotong royong dan harapan untuk pemulihan cepat terus hidup di tengah masyarakat Kampung Sima.














