MPN – Mimika. Dinamika organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kembali menguat di Tanah Papua. Di satu sisi, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Awen Magai Katagame, menegaskan pentingnya legalitas organisasi. Di sisi lain, semangat persatuan pemuda terus diperkuat melalui Rapat Koordinasi (Rakor) KNPI se-Tanah Papua yang berlangsung di Jayapura.
Kepada awak media di Timika, Selasa (2/12) 2025, Awen Magai Katagame menyampaikan harapannya agar semua pihak yang mengatasnamakan KNPI dapat menghormati aturan hukum yang berlaku.
“KNPI adalah organisasi resmi. Ia wajib berbadan hukum dan diakui negara. Terlebih karena dalam perjalanannya juga bersentuhan dengan penggunaan anggaran negara. Karena itu, legitimasi hukum menjadi hal penting yang harus dijaga bersama,” ujar Awen.
Menurutnya, penegasan ini bukan untuk menciptakan perpecahan, melainkan sebagai upaya menertibkan organisasi agar tetap berjalan sesuai koridor hukum. Ia mengingatkan bahwa, KNPI sebagai organisasi kemasyarakatan tunduk pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan, yang mewajibkan setiap ormas berbadan hukum.
“KNPI itu wadah berhimpun pemuda dari pusat hingga ke daerah. Maka kejelasan struktur, kepengurusan, dan legalitas harus dijaga bersama demi kebaikan organisasi,” tambahnya.
Awen juga menyampaikan bahwa DPP KNPI di bawah kepemimpinan Moh. Ryano Panjaitan saat ini dinilainya telah memenuhi unsur legalitas sebagaimana amanat undang-undang. Ia berharap pemerintah daerah hingga pusat turut memberi perhatian agar KNPI ke depan semakin tertib administrasi, transparan, dan akuntabel.
Pernyataan tersebut ditanggapi tenang Ketua KNPI Pertius Wenda yang dikonfirmasi via selulernya, tengah mengikuti Rakor KNPI se-Tanah Papua di Jayapura hingga 4 Desember 2025. Ia menyampaikan bahwa, forum Rakor tersebut justru diarahkan untuk membangun rekonsiliasi dan persatuan pemuda.
“Kami masih melaksanakan Rakor se-Tanah Papua. Hasilnya nanti akan kami sampaikan setelah kembali ke Timika. Tujuan utama Rakor ini adalah menuju pelaksanaan Kongres Penyatuan KNPI,” ujar Pertius Wenda.
Rakor KNPI se-Tanah Papua dibuka langsung oleh Gubernur Papua, Matius Fakhiri, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa, pemuda adalah penentu keberhasilan transformasi Papua Baru sesuai visi pembangunan daerah.
“Pemuda Papua harus tampil sebagai kekuatan moral, sosial, dan persatuan. Di tengah tantangan pembangunan, pemuda adalah energi perubahan menuju Papua yang maju dan harmonis,” tegas Gubernur Fakhiri.
Dalam arahannya, Gubernur menekankan tiga misi besar pembangunan pemuda Papua, yakni Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif. Pemuda didorong menjadi motor penggerak literasi, inovasi, kewirausahaan, dan pengembangan potensi daerah berbasis kearifan lokal.
Ia juga mengingatkan bahwa, tantangan terbesar pemuda saat ini bukan lagi penjajahan, melainkan ketertinggalan, kemiskinan, dan potensi perpecahan sosial.
“Pemuda tidak boleh dipecah-pecah. Bangsa ini berdiri karena pemudanya bersatu. Papua juga akan maju jika pemudanya satu kata dan satu langkah,” tegasnya.
Gubernur Fakhiri turut menyoroti pentingnya penataan organisasi dan penguatan kaderisasi yang terarah. Ia menegaskan prinsip satu kader, satu organisasi, serta menolak adanya dualisme kepengurusan. Selain itu, ia mendorong agar seluruh organisasi pemuda mencetak kader-kader terbaik Papua untuk siap tampil di berbagai posisi strategis.
Menutup sambutannya, Gubernur juga menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Papua untuk membangun Kantor KNPI Provinsi Papua yang representatif pada tahun 2027, yang perencanaannya telah masuk dalam agenda anggaran 2026.
“Kantor KNPI ke depan akan menjadi pusat pembinaan, kreativitas, wirausaha, dan pemberdayaan pemuda Papua. Tentu harus ditopang dengan tertib administrasi dan tata kelola yang sehat,” ujarnya.
Dalam semangat yang sama, baik pernyataan dari KNPI Mimika maupun pelaksanaan Rakor KNPI se-Tanah Papua menunjukkan bahwa legalitas organisasi dan persatuan pemuda sesungguhnya berjalan seiring sebagai fondasi utama membangun masa depan Tanah Papua yang damai, maju, dan harmonis.














