MPN – MMIKA. Pemerintah Kabupaten Mimika terus memacu serta mendorong implementasi program pengembangan ekosistem kota cerdas (Smart City) tahun 2025. Rapat Dewan Smart City III yang berlangsung hari ini, Senin (10/11) 2025 menegaskan komitmen tersebut, dengan fokus pada solusi nyata bagi masyarakat.
Rapat penting ini dihadiri Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Wakil Bupati Emanuel Kemongtetapi juga ada dari Institut Jambatan Bulan, pimpinan OPD, BUMN, dan pemangku kepentingan lainnya.
Bupati Johannes Rettob menekankan bahwa, Smart City bukan hanya tentang teknologi dan aplikasi, melainkan tentang inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Gagasan dan kegiatan dari organisasi perangkat daerah serta seluruh stakeholder yang ada bukan hanya tentang aplikasi, melainkan juga berbagai inovasi kerja dan pelayanan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Mimika,” ujar Bupati.
Bupati memotivasi OPD untuk berlomba-lomba menciptakan inovasi yang akan diapresiasi dengan pagu dana yang lebih besar. Ia mencontohkan, Kabupaten Mimika saat ini sedang mengikuti nominasi Innovation Government Award dan berhasil masuk 3 besar se-ndonesia.
Untuk mendukung pengembangan inovasi, pemerintah daerah berencana membentuk badan riset dan inovasi. “Kami akan membentuk satu badan baru namanya Badan Riset dan Inovasi untuk menampung semua ide dan inovasi,” jelas Bupati.
Bupati mengingatkan, “Kota kita bukan dilihat dari seberapa banyak teknologi aplikasi yang dimiliki, tetapi solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Kita harus memudahkan masyarakat menikmati layanan pemerintah, tidak boleh ego sektoral, dan mari kita berkolaborasi untuk kemajuan Mimika.
Salah satu contoh implementasi Smart City adalah aplikasi SIPOLI, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang aman, damai, dan sejahtera. Selain itu, ada program “Jemput Bola” Dinas Ketahanan Pangan untuk mengatasi masalah distribusi hasil pertanian.
“Kita jemput hasil kebun, kita jual di Toko Tani Keliling dengan harga murah karena Pemda memberikan subsidi. Jadi, masyarakat aman datang saja di satu titik,” jelasnya.
Bupati mengatakan dalam rapat tersebut terungkap bahwa, kolaborasi antar pihak masih kurang optimal dan administrasi terkait implementasi Smart City perlu ditingkatkan. Bupati menyoroti dari banyak inovasi yang dihasilkan, hanya sebagian kecil yang diakui.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Mimika berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi dan membenahi administrasi agar program Smart City berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dukungan administrasi yang baik akan memastikan konsistensi dalam implementasi inovasi.














