Pastoral Okkultisme Ungkap Sikap Hidup Tak Alkitabiah

Tatap Muka II Hari Pertama SAM GKI Mimika oleh Pdt. Sosor Manurung, S.Th., M.Mis

banner 120x600

MPN – MIMIKA. Banyak hal yang kini mulai disadari peserta Sekolah Alkitab Malam (SAM) tentang sikap dan perbuatan tak Alkitabiah yang seringkali dilakukan orang Kristen, karena belum mengerti dan paham apa itu Pastoral Okkultisme.

Demikian pengajaran tatap muka hari pertama dalam materi II SAM oleh pengajar, Pdt. Sosor Manurung, S.Th., M.Mis (Emeritus) yang digelar Komisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan (PSDMK) Klasis GKI Mimika mulai hari ini, Senin (13/10) hingga Kamis (17/10) 2025 pekan ini di Gedung SD YPK Ebenharzer Timika di Gorong-gorong.

“Pastoral Okkultisme adalah percakapan atau pelayanan terhadap ‘Hal Rahasia’ atau hal hal ‘Gelap’ dalam kehidupan manusia didunia ini, artinya bisa banyak hal yang merupakan hal rahasia atau gelap itu, termasuk yang dalam banyak hal dipahami orang Kristen sebagai suatu pelayanan gereja. Bahkan semuanya itu harus dinilai berdasarkan ayat-ayat Alkitab supaya kita tahu dan paham apakah itu suatu kebenaran atau okkultisme. Alasannya, akibat masih banyak umat yang terlibat Okkultisme yang mungkin belum diketahui dan pahami maka akan sangat potensial menghambat iman umat percaya,” ungkap Pdt. Sosor Manurung dalam kesempatan pembukaannya.

Dari penjelasannya muncullah sejumlah pertanyaan peserta yang antusias disampaikan untuk mendapatkan penjelasannya, diantaranya seperti apakah penyembuhan oleh kebanyakan hamba Tuhan oleh air ataupun minyak. Atau juga ada pertanyaan terkait sejumlah barang-barang adat dan budaya seperti piring-piring adat yang kadang masih dipahami sebagai sekedar harta warisan, misalnya.

Sekalipun diikuti hanya segelintir peserta namun bagian materi pengajaran ini, dikatakan Wakil Ketua Klasis GKI Mimika Yohanis S. Nussy, S.PAK menjadi ruang bagi dilakukannya pelayanan yang sesungguhnya.

“Kita syukuri karena bisa mengikuti kegiatan ini karena kita ada dalam krisis pengajaran tentang pertumbuhan dan perkembangan iman, yang sampai hari ini belum banyak dipahami. Bagaimana kita bisa dipakai oleh kuasaNya untuk menumbuhkan dan mengembangkan iman umat jika pada bagian yang gelap gelap ini kita tidak paham. Tentu saja seperti ditekankan Pengajar akan sangat mungkin menghambat iman umat karena kita sendiri belum tahu ada terlibat Okkultisme atau tidak kan,” ungkap Nussy dalam nada bertanya.

Jadi, lanjutnya, bersyukur bagi peserta yang bisa mengikutinya kalau memang dirinya benar benar konsern dalam tugas pelayanannya. Ini yang sementara masih banyak ada dalam dinamika kehidupan manusia, yang tentu saja harus diketahui dan dipahami, bagaimana mendekati dan mendamaikan umat dengan Sang Pemilik Kehidupan ini.

Ketua pelaksana SAM Klasis GKI Mimika, Pnt. Frits Padwa dalam komentarnya mengakui, “Memang masih banyak kendala yang menjadi tantangan kami dalam melaksanakan kegiatan ini. Tapi percaya kami bukan pada manusia dan diri kami tetapi kepada DIA yang punya pekerjaan pelayanan. Sepanjang ini mampu mendorong terjadinya pelayanan yang sesuai dengan Firman Tuhan maka kita akan tetap laksanakan.”

Menurut rencana praktik tatap muka materi II setelah materi sebelumnya Penatalayanan Gereja oleh Pdt. Dr. Rainer Schunemann, materi Okkultisme akan berlangsung hingga hari Kamis (17/20) nanti.

“Bagaimana kelanjutan mendalam dari materi yang luarbiasa ini, silahkan bisa diikuti dalam kelas SAM ini,” ajak Frits Padwa.

 

 

Penulis: Yohanis NussyEditor: Sam wanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *