Yance Boyau Janji Lembaga Masyarakat Hukum Adat Kamoro Dalam 5 Tahun Jadi Lembaga Mandiri

banner 120x600

MPN – MIMIKA. Ketua Lembaga Masyarakat Hukum Adat Suku Kamoro, Yohanes Yance Boyau berjanji bersama para wakil ketua akan membawa lembaga ini, dalam 5 tahun kedepan jadi lembaga yang punya martabat dan mandiri.

Kedepan, dirinya akan mengangkat kembali budaya dan adat yang mulai menghilang dan boleh diangkat kembali. Seperti Kamoro Kakuru perlu dihidupkan kembali karena itu bagian dari kekayaan warisan budaya yang sudah tenggelam, dan diangkat kepermukaan supaya. hidup lagi. Nanti ada museum adat, sehingga orang luar yang datang berkunjung bisa melihat kekayaan adat dan budaya Kamoro ini.

Yance yang diwawancarai usai terpilih sebagai Ketua lembaga hukum adat Suku Kamoro untuk periode 5 tahun kedepan, menuturkan, dirinya bersama 4 wakil ketua berusaha untuk bekerja dengan masyarakat Kamoro sendiri.

Kata Yance, selama 10 tahun tidak ada yang perhatikan sementara warga pesisir selatan menjerit ada yang lapar, ada yang gizi buruk tidak ada yang perhatikan. Fokus pengurus ini, ada perhatian khusus masyarakat di wilayah timur dan barat.

Selain itu, masa kepengurusan ini akan menjalin komunikasi dan koordinasi dan konsultasi aktif dengan PT Freeport Indonesia, dengan Pemkab, dengan YPMAK, agar perhatian kepada masyarakat kecil di pesisir ini jadi fokus utama..

“Perhatian bukan hanya soal adat dan budaya tapi soal ekonomi, kesehatan dan pendidikan, tapak batas wilayah yang menghangat akhir-akhir ini. Masyarakat yang sakit lembaga harus berperan menolong dengan berkoordinasi dengan Pemkab, YPMAK dan petugas kesehatan terdekat,” terang Yance.

Soal sambutan dalam bahasa adat kata dia, selama 10 tahun tidak ada perhatian. Selama 5;tahun tidak ada warga yang mengeluh. Mungkin selama ini ada bantuan dari PTFI, pihaknya coba untuk komunikasikan secara baik. Mungkin selama ini adanwarga Kamoro Mimika Wee yang tidur di pasar, ada yang jalan tidak tahu arah pihaknya mencoba untuk menertibkan ini.

Bagi warga yang tidak berdaya seperti lansia, gizi buruk, dan yang bersama para wakil mari rangkul dan bantu mereka.

Untuk masalah tapal batas, dia bersama para wakil ketua untuk mencoba menjembatani duduk persoalan masalah ini. Sebetulnya dari dulu tidak ada masalah antara masyarakat Kamoro dengan masyarakat Deiyai. Kedua suku ini hidup berdampingan. Sebetulnya warga Deiyai yang hidup di sana itu mereka yang dari selatan. Dan dirinya berjanji akan turun untuk selesaikan masalah secara adat antara kedua belah pihak.

Yance Boyau terpilih menjadi Ketua Lembaga Masyarakat Hukum Adat Suku Kamoro untuk masa lima tahun mendatang dengan perolehan suara 24 suara, mengalahkan 9 rekannya yang lain.

Penulis: Hadmarus WakaEditor: Sam Wanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *