MPN – MIMIKA. Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Inosensius Yoga Pribadi menuturkan, hingga Desember pelaksanaan kegiatan di bidangnya baru mencapai 15 persen dan penyerapan keuangan mencapai 18 persen dari pagu anggaran 600 miliar.
“Sudah pencairan harga obyek (PHO) berarti pencairan 100% pekerjaan itu akan dilakukan”. Angka ini jauh dari harapan. Masalah utamanya terletak pada kondisi daerah pedalaman dan keterbatasan sumber daya,” ujar Yoga, Kamis (4/12) 2025.
Menurut Yoga, sebagian besar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) saat ini sedang melakukan Pencairan Harga Obyek (PHO) di berbagai kegiatan,
Pekerjaan ini tidak cuma di Kota Timika ini, tapi ada di pedalaman. Mereka butuh waktu untuk menjangkau terus. Kedua, faktor cuaca lagi tidak bagus jadi agak terhambat. PPK-nya cuma satu tiap bidang. PPK bidang itu jalan keliling, desain kegiatan yang ada pastikan pekerjaan itu sudah selesai, baru mereka tanda tangan berita acara PHO-nya. Sehingga, itu masih sangat rendah karena pekerjaan fisik ini tidak bisa dikarang-karang.
Dia menjelaskan, progres lambat dipengaruhi oleh keterlambatan akibat Libur Pemerintah Umum (LPU), karena kemarin LPU ini molor pelaksanaannya. LPU yang membuat pekerjaan semua lambat.
Dengan total anggaran sejumlah 600 M dan realisasinya baru mencapai 18 persen. Itu berarti sudah masuk seperti ini
Pada awal November tidak dikasih uang muka harus jalan dulu, jalan dulu baru dikasih termin karena resiko-resikonya jangan sampai uang muka ambil terus tidak selesaikan pekerjaan karena waktu mepet.
Untuk mengatasi hal ini, berdasarkan pengalaman yang ada mereka lebih cenderung, Oke, ambil termin langsung kerja. Dimana material sudah ada di lokasi, juga ada peralatan yang sudah siap dilokasi pekerjaan.
Langkah penting lainnya adalah segera berkomunikasi dengan Pejabat Penanggung Jawab Teknis Kegiatan (PPTK), tentang pekerjaan yang sudah ada, kalau sudah selesai maka bisa segera dilakukan PHO.
