MPN – MIMIKA. Menjelang perayaan Natal 2025, suasana sukacita sudah terasa di lingkungan Jemaat GKI Maranatha Timika. Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) bersama Persekutuan Anggota Muda (PAM) GKI Maranatha kembali menggelar Christmas Bazar 2025, yang berlangsung selama tiga hari, 12–14 November 2025, di halaman gerejanya.
Kegiatan yang telah menjadi tradisi tahunan sejak masa kepemimpinan Pdt. Mathilda Warikar, S.Si., M.Mis sebagai Ketua Jemaat ini selalu menjadi momen yang dinantikan anak-anak dan remaja GKI Maranatha. Namun, tahun ini terasa lebih istimewa karena untuk pertama kalinya, PAR dan PAM berkolaborasi penuh dalam menyukseskan seluruh rangkaian acara bazar.
“Tahun ini PAM menjadi tulang punggung kegiatan, mendukung penuh anak-anak PAR agar bazar berjalan meriah dan bermakna,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Deo Nataniel Laduk.
Rayakan Natal dengan Kreativitas dan Sukacita Anak
Menurut Deo, tujuan utama dari Christmas Bazar ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi menanamkan nilai sukacita Natal di hati anak-anak. Melalui kegiatan lomba yang positif dan edukatif, anak-anak diajak untuk menghayati kelahiran Kristus sebagai anugerah keselamatan bagi semua orang yang percaya.
Beragam lomba akan digelar selama bazar berlangsung, di antaranya:
- Lomba Dance Natal – diikuti oleh 8 grup anak dan remaja,
- Lomba Ukelele – juga diikuti oleh 8 grup dari berbagai denominasi gereja di Timika,
- Fashion Show Natal – menampilkan 28 anak usia TK dan PAUD yang tampil penuh percaya diri dengan busana bertema sukacita kelahiran Kristus.
Didukung Sponsor dan Dibuka oleh Pimpinan Klasis
Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari sejumlah sponsor, antara lain Nestlé, PT Fajar Terus Bersinar, Air Minum Dwi Koala, serta Toko Baju Rohani Jasy Wong.
Rencananya, acara pembukaan Christmas Bazar 2025 GKI Maranatha akan dilakukan oleh Wakil Ketua Klasis GKI Mimika, Pnt. Yohanis Nussy sebagai bentuk dukungan Klasis terhadap kegiatan pelayanan anak dan remaja di jemaat.
Deo menambahkan, melalui kegiatan seperti ini, GKI Maranatha berharap anak-anak dan remaja dapat bertumbuh dalam iman, kebersamaan, dan tanggung jawab pelayanan, sambil belajar memaknai Natal sebagai wujud kasih dan pengharapan bagi dunia.
“Kami ingin anak-anak mengalami sendiri sukacita Natal, bukan hanya mendengar kisahnya di gereja. Mereka diajak mengekspresikan iman lewat musik, tarian, dan kreativitas,” ujarnya menutup.
