MPN – JAYAPURA. Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih (FK Uncen) menjadwalkan siap menggelar Seminar Kuliah bertajuk “Strategi Resolusi Konflik di Layanan Kesehatan”, pada Jumat, 14 November 2025 di Gedung Laboratorium Terpadu FK Uncen lantai 2, mulai pukul 13.30 hingga 16.00 WIT atau sampai selesai.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya FK Uncen memperkuat kompetensi profesional dan soft skill mahasiswa kedokteran, khususnya dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan konflik di dunia layanan kesehatan yang sering muncul antara tenaga medis, pasien, maupun manajemen fasilitas kesehatan.
Dekan Fakultas Kedokteran Uncen, dr. Inneke Viviana Sumolang dijadwalkan akan memberikan sambutan pembuka sekaligus menegaskan pentingnya pembentukan karakter tenaga medis yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi dan manajemen konflik yang baik di lapangan.
Seminar ini siap menghadirkan dua pembicara berpengalaman dari dunia kesehatan.
Pembicara pertama adalah dr. Melva D.N. Sirait, sosok yang telah malang melintang di bidang pelayanan kesehatan — mulai dari menjabat Kepala Puskesmas, Direktur RSUD Ramela, hingga Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kota Jayapura. Kini, dr. Melva dipercaya sebagai Koordinator Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) untuk wilayah Papua dan Papua Barat.
Pembicara kedua, drg. Adi Kurniawan yang juga dikenal sebagai praktisi berpengalaman, pernah menjabat Kepala Puskesmas dan Kabid Yankes Kabupaten Jayapura, serta aktif sebagai Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) untuk Puskesmas dan RS di berbagai daerah.
Menariknya, seminar ini juga akan diwarnai dengan sesi tanggapan dan refleksi dari Direktur Pusat Bantuan Mediasi GKI, Jake Merril Ibo yang akan menyoroti aspek etika, mediasi, dan pendekatan kemanusiaan dalam penyelesaian konflik di dunia medis.
Dokter berbakat lainnya asal FK Uncen akan bertindak sebagai moderator sekaligus penyelenggara kegiatan ini, adalah Dosen FK Uncen, dr. Gerson Warnares.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Kedokteran Uncen berharap para mahasiswa dan tenaga kesehatan muda mampu memahami strategi penyelesaian konflik yang efektif, empatik, dan profesional di tempat kerja. Dampak yang diharapkan, mereka dapat menjadi tenaga medis yang tidak hanya handal secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan sosial dalam melayani masyarakat Papua.
